Pada dasarnya, cara merawat busi mobil tidak terlalu sulit untuk dipraktekkan. Namun, sayangnya masih banyak pengendara yang menyepelekan pengetahuan ini, sehingga menjadikan komponen busi tidak berfungsi secara optimal. Terkait hal ini, penting untuk mengetahui langkah perawatan yang tepat, agar kendaraan dapat berfungsi secara optimal.
Cara Merawat Busi Mobil Paling Tepat
Busi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam sistem pengapian mobil. Ketika komponen busi mengindikasikan suatu masalah, maka sistem pengapian tidak dapat bekerja secara optimal. Bahkan, pembakaran bahan bakar bisa jadi terhambat.
Melakukan Pengecekan Kerak
Kondisi kerak atau carbon fouling yang menempel pada permukaan busi menjadi aspek penting yang harus diperhatikan. Pada lapisan ini, pengendara dapat mengetahui apakah busi masih dalam kondisi normal ataupun sebaliknya.
Perhatikan warna dan ketebalan yang menempel pada bagian permukaan busi. Tumpukan kerak pada bagian kepala busi, mengindikasikan terjadi suatu masalah pada komponen tersebut.
Kerak hitam yang menempel, menjadikan daya tahan isolasi busi rendah. Akibatnya, tegangan listrik dari koil juga ikut rendah. Ketika hal ini terjadi, percikan api yang dihasilkan akan cenderung lemah. Pada kasus yang lebih parah, penumpukan kerak hitam dapat menyebabkan busi tidak mengeluarkan percikan api sama sekali.
Melansir dari kanal Youtube Kang Oprek, busi yang berwarna abu-abu menandakan pembakaran normal dengan mesin yang bekerja pada suhu ideal, sehingga cocok untuk perjalanan jauh. Busi berwarna merah menyebabkan kendaraan lebih boros bahan bakar. Sementara itu, busi yang berwarna hitam kering membuat mesin lebih boros dan kurang bertenaga. Jika diiringi dengan tekstur busi yang basah, sistem pengapian menjadi tidak optimal yang akhirnya mempengaruhi performa mesin secara keseluruhan.
Hindari Membersihkan Kerak dengan Amplas
Cara merawat busi selanjutnya adalah membersihkan kerak yang menempel pada permukaan busi. Dalam hal ini, hindari membersihkan kerak menggunakan amplas ataupun sikat kawat.
Amplas dan kawat memiliki sifat abrasif yang berbahaya. Kedua alat ini dapat mengikis permukaan busi, terlebih lagi jika menggosokan dengan kuat. Hal ini menyebabkan lapisan terluar busi ikut terkikis bersama kerak.
Sebaiknya, gunakan sikat gigi berbulu halus untuk membersihkan komponen busi. Selain itu, manfaatkan semprotan angin untuk melepaskan kerak yang menempel. Jika sudah dibersihkan, lap bagian busi dengan microfiber kering. Pasalnya, air yang menempel pada busi dapat menyebabkan komponen berkarat.
Periksa Kerapatan Kepala Busi
Melakukan pengecekan kerapatan kepala busi dapat dilakukan bersamaan dengan proses penggantian oli. Lakukan pengecekan secara rutin, saat mobil telah mencapai jarak tempuh 20.000 km.
Sebagai informasi, kerapatan busi dapat berubah-ubah seiring dengan pemakaiannya. Semakin lama digunakan, tingkat kerapatan busi akan semakin menurun.
Kerapatan busi yang menurun dapat mempengaruhi konsumsi daya lirik. Dalam hal ini, konsumsi daya listrik yang diperlukan akan semakin besar. Ketika hal ini terjadi, lakukan penyetelan ulang atau mengganti kepala busi yang sudah terlihat renggang.
Melakukan Penggantian Busi
Cara merawat busi mobil menjadi langkah perawatan penting yang harus selalu diperhatikan dengan baik. Pasalnya, busi memiliki masa pakai, sehingga tidak dapat digunakan secara terus menerus, tanpa adanya penggantian.
Umumnya, waktu penggantian busi yang disarankan yakni setiap kendaraan mencapai jarak tempuh 20.000 km. Namun, jika menemukan gejala kerusakan pada busi, jangan segan untuk melakukan penggantian komponen secara langsung. Pasalnya, busi yang rusak, tentu dapat membahayakan komponen mesin lainnya.
Cara merawat busi menjadi langkah perawatn penting yang harus diperhatikan dengan baik. Melalui langkah perawatan yang tepat, busi dapat menunjang performa kendaraan secara keseluruhan. /Siti